Arak-arakan perahu hias yang mengarungi sungai serayu banyumas, mereka menempuh 12 kilometer dalam rangkaian Festifal Serayu Banyumas (25/10/2015) 

Arak-arakan perahu hias yang mengarungi sungai serayu banyumas, mereka menempuh 12 kilometer dalam rangkaian Festifal Serayu Banyumas (25/10/2015)

     Sebaik baiknya manusia adalah mereka yang tak abai pada lingkungan sekitarnya. begitulah kiranya sepenggal kalimat yang sempat terlintas sesaat setelah membidik aktifitas tasimun ketika ia mengambil air dari sungai serayu. 

      Bukan menyoal Tasimun yang tak sanggup menggali sumur, atau memasang pipa paralon perusahaan air minum pemerintah itu. melainkan menyoal bagaimana kita memperlakukan lingkungan hidup kita. terutama air sungai. banyak di antara kita menjadi arogan, mengabaikan air yang ada di sungai dengan angapan tak mungkin di manfaatkan orang lai untuk memenuhi kehidupan. mungkin kita tak pernah melhatnya. sehingga bisa seenak jidat menaburkan sampah-sampah di bantarn sungai. 

       Mungkin gambaran ini hanya secuil ingatan yang saya bagikan dari bantaran kali serayu sehingga kita ingat apa yang dilakukan banya orang di tepian sungai. jaadi, berbijak bijaklah, lebih baik simpan sampahmu di kantong celanamu. ini juga menjadi ingatan bagiku.
Oleh : Syaqib Askar



Sudah dua bulan lamanya Sarmuni warga desa Sempor, Gombong, Kebumen menanami jagung dan umbi umbian di wilayah waduk yang mulai menyusut debit airnya. Hampir setiap hari menurut sarmuni wilayah waduk airnya semakin menyusut, sehingga lahan garapan dibekas waduk yang mengering semakin meluas.


Sarmurni hampir setiap hari turun kewaduk menggarap lahan dadakanya.  “Nggal ndinten mas, kit wulan ramadhan” (setiap hari mas, dari bulan ramadhan)  kata Sarmuni.

Kejadian mengeringnya waduk ini menurut sarmuni  baru terjadi lagi di tahun ini, di tahun tahun sebelumnya waduk tersebut jarang mengalami penyusutan. “Biasanya airnya sampai atas mas, dalem 3 meter kalo di tepian” tambah sarmuni
Memang, semenjak datangnya kemarau panjang, waduk sempor mengalami penyusutan debit air yang cukup drastis. Sisa air yang d tampung di waduk sekarang hanya sejumlah 20,9 juta meter kubik, dengan elevansi  54 meter.



Oleh karena itu, beberapa warga memilih untuk mengalih fungsikan lahan untuk sementara, dengan menanami tanaman yang sedikit menyerap air. Beberapa warga lainya memanfaatkan susutnya air untuk mencari ikan yang semakin menyempit habitanya. (4/Agustus/2015)